Aku mulai bertanya-tanya dengan diriku sendiri siapa aku sebenarnya? Apa kelebihanku?apa kehebatanku?apa prestasiku?apa keunggulanku??pertanyaan itu bertubi menghantam pikiranku. Rasa resah, putus asa, dan menyalahkan diri sendiri berkecamuk menghardikku. Rasa sesal, kecewa, putus asa, amarah, dendam semua kurasakan saat ini. Yang bisa kulakukan hanya menangis di lantai dan memandang foto keluargaku. Aku mulai membenci orang-orang yang meremehkanku. Dendam, amarah, bercampur di hatiku. Ya Allah, apa aku salah jika membenci mereka? Ya Allah, tunjukkan jalan terbaik untuk membalas perbuatan mereka.
    Aku pun juga mulai bertanya-tanya apakah benar ini jalan terindah yang Allah berikan untukku? Apa benar ini jalan itu ya Allah. Jika memang benar, berilah hamba kekuatan untuk terus  berjalan menyusuri jalan panjang ini. Tulikan telinga hamba dari omongan remeh mereka ya Allah. Jauhkan hamba dari dendam dan amarah ini ya Allah. Bari hamba semangat membara untuk membuktikan kekuatan hamba pada mereka ya Allah.
    Masih sambil memandangi foto keluargaku, motivator hebatku. Maafkan aku ibu, bapak. Anak yang kalian banggakan selama ini ternyata sangat rapuh. Mudah goyah, ambruk karna remehan orang. Semangat tak membara. Mana semangat yang dulu pernah kau kobarkan Dani? Mana semangat berapi-api untuk terus maju? Apa kau hanya sampai di sini? Menjadi kerdil karna cacian dan remehan orang? Ambruk bahkan mati karna dipandang sebelah mata orang? Hidup masih panjang Dan. Yang perlu kau lakukan saat ini adalah bangkit dan terus bersemangat untuk menunjukan prestasimu pada mereka. Suatu saat kau pasti akan bisa tersenyum bangga. Bangga bukan untuk menyombongkan diri. Semangat sampai mati Dan. Tetap tegar walau diterpa badai dan dihujam rajam sekali pun.  Tetap semangat membara selalu. Ya Allah, semoga hamba bisa berprestasi di jalanmu. Semoga bisa meredam semua amarah dan dendam itu. Bismillahirrahmanirrahim.