Aku bertemu denganmu tak sengaja waktu itu. Di tempat tak terduga, di waktu yang tak kukira.  Bagiku kau biasa, tak ada istimewa, waktu itu. Lagi-lagi tak sengaja. Tak sengaja aku mencarimu. Mencarimu di antara teman-teman baru yang mungkin teman lamamu. Bagiku, pertemuan ini biasa, sama saja. Waktu pun berlalu. Kali ini, aku sengaja, bukan tak sengaja lagi. Sengaja aku kirim pesan ke nomormu, meminta maaf atas tingkahku. Tapi balasanmu, aku tak tau, ini kau sengaja atau tak kau sengaja. Kau membalasku dengan kalimat yang mebuatku tersipu. Tapi sekali lagi, itu biasa. Biasa aku rasakan. Hampir beberapa kali aku merasakan kau biasa saja, sama di mataku.
            Lagi-lagi ini sengaja, sengaja aku balas setiap pesan singkatmu. Pelan-pelan ku rasakan tak biasamu. Sesuatu yang tak biasa, sesuatu yang membuatmu tiba-tiba menjadi indah.  Aku yang tadinya menganggapmu biasa, sekarang menganggapmu tak sekedar indah lagi.  Kau menjadi sesuatu yang menurutku indah. Aku tau, ini tak biasamu. Keindahanmu. Sesuatu tak biasa yang membuamu semakin indah.
            Waktu berlalu. Semakin indah saja kau di hatiku.  Sejak saat itulah aku selalu menganggapmu indah. Indah bagiku. Bagi hatiku. Sampai sekarang pun aku masih menganggupmu indah. Selalu indah. Semakin indah. ...